Selasa, 22 Desember 2015

Enam prinsip pembelajaran



A.    Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran ada enam, yaitu sebagai berikut :
1.      Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai subyek yang melakukan kegiatan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi fisik-psikis individu untuk memungkinkan dapat melakukan proses belajar. Peserta didik yang belum siap akan mengalami kesulitan atau malah putus asa tidak mau belajar.
Kesiapan belajar merupakan kematangan dari pertumbuhan fisik, psikis, intelegensi, latar belakang pengalaman, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lainnya yang memungkinkan seseorang dapat belajar.[1]
Berdasarkan prinsip kesiapan belajar tersebut, dapat dikemukakan hal-hal yang terkait dengan pembelajaran, antara lain :
a.       Individu akan dapat belajar dengan baik apabila tugas yang diberikan sesuai dengan kesiapan (kematangan usia, kemampuan dan minat)
b.      Kesiapan belajar haruslah dikaji terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran kesiapan belajar peserta didik, dengan cara mengetes kesiapan dan kemampuan.
c.       Jika individu kurang siap untuk melaksanakan suatu tugas belajar maka itu dapat mengahambat proses pengaitan pengetahuan baru kedalam struktur kognitif yang dimilikinya.
d.      Kesiapan belajar mencerminkan jenis dan taraf kesiapan untuk meneriama sesuatu yang baru dalam membentuk atau mengembangkan kemampuan yang baik.
e.       Bahan dan tugas-tugas belajar akan sangat baik kalau divariasi sesuai dengan faktor kesiapan kogmitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. [2]

2.      Prinsip Motivasi
Motivasi diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah tujuan tertentu.[3] Apabila seorang siswa memiliki motivasi maka ia akan :
a.       bersungguh-sungguh dalam menunjukkan minatnya.
b.      berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
c.       terus bekerja hingga tugas-tugas tersebut terselesaikan.

3.      Prinsip Perhatian
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan salah satu aspek yang terpenting dan memiliki pengaruh yang besar. jika peserta didik memiliki perhatian yang besar mengenai apa yang disajikan atau dipelajari, peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut. perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan peserta didik pada tugas yang akan diberikan, melihat masalah-masalah yang akan diberikan, memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan.[4]
Maka, dapat dikatakan bahwa perhatian siswa dapat menentukan bagaimana peran aktif siswa selama proses pembelajaran.

4.      Prinsip Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. persepsi dapat dikatakan sebagai kegiatan awal struktur kognitif seseorang. persepsi bersifat relatif, selektif dan teratur.[5]
Semakin baik persepsi peserta didik mengenai sesuatu, maka akan semakin mudah pula peserta didik dalam mengingat hal tersebut. akan tetapi, dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah. karena dengan persepsi yang salah ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik.

5.      Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dalam pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip untuk meningkatkan retensi belajar seperti yang dikemukakan oleh Thomburg, yaitu :
a.       Isi pembelajaran yang bermakna akan lebih mudah diingat daripada isi peembelajaran yang tidak bermakna
b.      Benda yang jelas dan kongkret akan lebih mudah dipahami daripada benda yang abstrak
c.       Retensi akan lebih baik diisi pembelajaran yang bersifat kontekstual atau serangkaian kata yang mempunyai kekuatan asosiatif dibandingkan kata-kata yang tidak memiliki kesamaan internal
d.      Tidak ada perbedaan antara retensi dengan apa yang telah dipelajari peserta didik yang memiliki tingkatan IQ yang berbeda

6.      Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Transfer belajar atau transfer pengetahuan berarti aplikasi atau pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap atau respon-respon lain dari suatu situasi ke dalam situasi lain.
Proses yang terjadi dalam transfer adalah pengelompokkan, generalisasi, dan strukturisasi materi, terdapat hubungan dalam berbagai bentuk atau ukuran, adanya struktur dalam dan adanya proses berpikir yang konsisten.[6]




[1] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam (Bandung:Rosda Karya, 2004) h. 137
[2] Ibid, h. 138
[3] Ibid, h. 139
[4] Ibid, h. 141
[5] Ibid, h. 142
[6] Ibid, 144-145